budidaya ikan lele di kolam tanah
– Siapa yang tak kenal ikan Lele? Ikan yang hidup di air tawar dan sudah sangat
familiar di telinga kita. Ikan
lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, dan memiliki kumis
panjang di mulutnya. Ikan yang
satu ini tidak hanya ada di Indonesia saja, namun ada juga di negara Afrika, Thailand dan
Srilangka.
Bukan
hanya bentuknya yang unik tapi rasannya yang enak menjadi salah satu alasan
bagi pembudidaya ikan lele. Terkait dengan budidaya ikan lele, biasanya
dilakukan di kolam-kolam buatan, seperti kolam tanah, terpal, semen, dan masih
banyak lagi. Yang akan kita bahas disini adalah budidaya ikan lele di kolam
tanah meski ada beberapa informasi lain tentang ternak lele di terpal misalnya.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah
Budidaya
ikan Lele di kolam tanah? Pasti nanti airnya tembus ke tanah dong? Pertanyaan
seperti itu cukup masuk akal
karena sifat air itu menyerap tanah sehingga akan timbul dalam benak
kita, bahwa lele akan kehilangan air lalu mati. Tapi, budidaya ikan lele di kolam tanah bukan seperti itu. Ada tahapan-tahapan
pembuatan kolam sehingga ternak ikan lele di kolam tanah dapat terwujud.
Berikut tahapan pembuatan kolam tanah untuk budidaya ikan lele:
Menentukan
Lokasi Kolam
Hal
yang pertama harus lakukan adalah menentukan lokasi kolam untuk lele. Pada
dasarnya, kolam ikan lele yang baik harus terhindar dari air yang tercemar. Meski
lele merupakan hewan yang tahan terhadap limbah air, namun karena lele tersebut
diproyeksikan sebagai lele konsumsi, maka akan lebih baik jika kita menjaga
agar air tetap bersih.
Akan
lebih baik jika lokasi kolam tersebut memiliki air yang mengalir agar
regenerasi air terus berganti secara alami. Air yang tercemar dapat terserap ke
dalam tubuh ikan lele dan saat dikonsumsi, zat tersebut dapat terserap dalam
tubuh manusia.
Ukuran
Kolam
Langkah
selanjutnya adalah membuat kolam sesuai dengan ukuran yang pas. Ukuran kolam
ikan lele sangat penting agar lele dapat bergerak bebas. Hal ini juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele. Selain itu, ukuran kolam yang pas
juga akan meminimalisir terjadinya pertengkaran antar lele. Seperti kita
ketahui bahwa ikan lele merupakan hewan yang aktif dan agresif. Pertengkarang sering
terjadi yang akhirnya membuat pertumbuhan ikan lele tidak merata.
Biasanya,
ukuran kolam ikan lele 4x4 meter cukup untuk menampung 100 benih ikan lele
kecil berukurang 2 jari manusia. Jika berencana untuk menebar lebih banyak
benih lele, pastikan Anda memiliki ukuran kolam yang sesuai.
Pengeringan
Kolam
Saat
masa panen berakhir, akan lebih baik untuk mengeringkan kolam hingga
benar-benar kering agar terhindar dari bakteri dan juga mikro-organisme
berbahaya. Ini sangat penting apalagi jika tidak ada aliran air yang mengalir
di kolam ikan lele tersebut.
Setelah
ikan lele diambil semua, keringkan kolam hingga tanah di bagian dasar kolam
kering atau pecah-pecah. Dengan demikian, bakteri dan mikro organism yang
mengancam kesehatan benih lele selanjutnya akan mati. Proses pengeringan
tergantung cuaca, jika musim panas, proses pengeringan tidak memakan waktu yang
lama.
Kemudian
tebarkan kapur jenis dolmit atau kapur tohor pada seluruh permukaan kolam, hal
ini bertujuan untuk mengusir bakteri jahat dan menjaga keseimbangan kadar asam
pada kolam.
Pengisian
Air Kolam
Cara budidaya ikan lele di kolam
tanah selanjutnya adalah dengan mengisi kolam dengan air.
Pengisian air harus dilakukan secara bertahap dan diamkan selama 7-8 hari, dan
kemudian diisi air lagi hingga ketinggian air mencapai 100-120 cm atau sesuai
tinggi kolam.
Pergantian
air sangat penting dan proses pengisian air pun tak kalah pentingnya. Pengisian
air secara bertahap akan membuat suhu air kolam ikan lele merata. Ini sangat penting
untuk dilakukan.
Menebar
Benih Lele
Setelah
proses pembuatan kolam selesai, sekarang kolam sudah bisa diisi dengan benih
lele.
Kolam
tanah yang biasa digunakan untuk budidaya ikan lele ada beberapa tipe,
diantaranya kolam tanah dengan tanggul tanah, kolam tanah dengan tanggul tembok
atau batu, dan kolam tambak air payau.
Keuntungan Ternak Lele di Kolam Tanah
Kolam
tanah dengan tanggul tanah biasanya digunakan oleh para petani ikan
tradisional. Pembuatan kolam tipe ini cukup murah dan mudah. Namun
pemeliharaannya perlu ketelitian karena tanggul kolam mudah rusak dan bocor.
Tanggul tanah juga seringkali dirusak binatang-binatang penggali seperti
kepiting.
Kolam
tanah dengan tanggul tembok disebut juga kolam semu intensif. Kolam ini lebih
awet dan tahan lama. Tanggul kolam juga tidak akan rusak diganggu binatang.
Kolam seperti ini bisa digunakan untuk budidaya ikan lele atau budidaya belut
yang dikenal sering membuat lubang.
Cara budidaya ikan lele di kolam
tanah memang terbilang cukup efektif karena proses pembuatannya yang mudah
dan tidak perlu modal yang banyak. Selain itu, kelebihan dari kolam tanah itu
sendiri adalah dengan adanya persinggungan secara langsung antara air dan
tanah, sehingga air akan terdapat banyak pakan alamai dari hewan kecil, lumut
dan paku yang timbul dari lumpur, sehingga lele dapat mudah mencari pakan
alami.
Namun, kolam tanah juga memiliki kekurangan dalam
membudidayakan ikan lele, salah satunya masalah perawatan kolam yang cukup
menyita perhatian. Berhubung kolam ikan terbuat dari tanah akan sangat rentan
kebocoran akibat rembesan air ke tanah. Kebocoran ini diakibatkan oleh
aktifitas hewan yang membuat lubang di dalam tanah, selain itu kebocoran juga
dapat diakibatkan oleh akar tanaman yang merambat di sekitar kolam.
Jika
Anda menggunakan kolam tanah dalam
membudidayakan ikan lele, maka Anda harus siap berantisipasi dengan adanya
gas yang mungkin saja timbul dari dalam kolam, dan gas tersebut bisa saja
beracun dan dapat membunuh lele itu sendiri. Sehingga bagi peternak lele harus
lebih cermat lagi dalam membudidayakan ikan.
Memang
sulit memprediksi adanya gas beracun yang muncul dari tanah, namun Anda dapat
mengantisipasi hal tersebut dengan menebar kapur khusus saat pembuatan kolam
tanah. Oleh karena itu dalam melakukan budidaya ikan lele di kolam tanah perlu
perhatian khusus dari peternak lele karena kemungkinan lele mati akibat sesuatu
yang ditimbulkan oleh tanah kolam itu sendiri.