Parkit Holland merupakan salah satu
jenis burung parkit yang paling popular di dunia. Bukan hanya di Indonesia
saja, burung parkit Holland juga menjadi hewan rumahan paling popular di Jepang,
Korea dan juga Amerika. Jika di sini parkit merupakan jenis burung yang
diletakkan di dalam sangkar, di negara tersebut banyak orang yang memelihara
burung parkit di dalam rumah dan dibiarkan berkeliaran di sekitar kandang. Ini
yang membedakan cara perawatan burung parkit di Indonesia dan di luar negeri.
Sekilas, tak ada perbedaan yang
mencolok antara parkit Holland dan parkit lokal. Semuanya tampak sama, mulai
dari bulu, warna, ciri jantan dan betina, dan beberapa anatomi tubuh parkit
lainnya. Namun jika dibandingkan dengan burung parkit lokal, terlihat jelas
bahwa ukuran burung parkit Holland lebih besar daripada burung parkit lokal.
Untuk lebh jelasnya mari kita lihat perbedaan parkit holland dan lokal.
Perbedaan Parkit Holland dan Lokal
Untuk melihat perbedaan kedua jenis
parkit tersebut, pertama mari kita lihat ciri ciri parkit Holland dari anatomi
tubuhnya.
Warna Bulu Burung Parkit
Untuk burung parkit Holland
memiliki mutasi dan variasi warna bulu yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan burung parkit lokal. Selama ini kita hanya melihat pilihan warna yang
hanya dimiliki oleh parkit lokal, seperti Hijau, Kuning, Putih, dan Biru dengan
corak hitam di bulu burung pada setiap warnanya.
Berbeda dengan jenis parkit
Holland, burung ini memiliki mutasi warna yang lebih kompleks dan lebih
bervariasi. Tak heran jika burung ini pun menjadi primadona pecinta burung
paruh bengkok karena memiliki mutasi warna yang lebih banyak. Warna burung
parkit Holland umumnya adalah hijau muda, merah muda, putih-biru-kuning, dan
kombinasi 3 warna sekaligus.
Ukuran Tubuh Burung Parkit
Ciri ciri burung parkit Holland
yang juga menjadi perbedaan dengan burung parkit lokal adalah ukuran tubuhnya.
Meski memiliki struktur tulang yang sama, namun burung ini memiliki ukuran
tubuh yang lebih besar. Ukurannya sedikit lebih besar tapi juga tak sebesar
burung Lovebird.
Bisa Hidup hingga 8 Tahun
Sama seperti burung paruh bengkok
yang lain, parkit jenis ini juga memiliki jangka hidup yang cukup lama.
Rata-rata rentang hidup burung parkit Holland antara 5 hingga 8 tahun lamanya,
tergantung perawatan parkit Holland yang dilakukan. Perlu diketahui bahwa meski
sama-sama tergolong dalam jenis burung parkit, namun untuk yang satu ini tidak
bisa hidup di iklim yang tropis. Ini karena di negara asalnya, Belanda, burung
ini sudah beradaptasi dengan baik di cuaca yang dingin. Sedangkan jika anda
berencana untuk memelihara parkit Holland di Indonesia, pastikan anda tahu
bagaimana cara merawat burung parkit Holland.
Ternak Parkit Holland
Ini merupakan jenis parkit mahal,
karena untuk satu ekor parkit Holland dijual dengan harga minimal Rp 200.000,-
tergantung ketersediaan burung ini di pasaran. Harga parkit Holland tentu lebih
mahal jika dibandingkan dengan burung parkit lokal maupun parkit lokal super
yang biasanya dijual direntang harga Rp 50.000,- hingga Rp 80.000,- per ekor
tergantung ketersediaan di pasaran.
Bagi anda yang ingin memiliki
burung ini dengan harga yang murah, mencari peternak parkit Holland merupakan
pilihan terbaik agar anda dapat memiliki burung ini dengan harga yang murah.
Umumnya, hanya sedikit orang yang berani mengimpor burung ini dari luar karena
selain harga yang mahal, cara merawat burung parkit Holland pun tergolong
susah. Untuk bisa melakukan ternak parkit Holland, setidaknya anda harus tahu
cara perawatan parkit Holland.
Ukuran Kandang
Pertama, kita harus mempersiapkan
kandang untuk menampung burung. Jika anda hanya memiliki 1 ekor burung, maka
kandang besi bundar yang panjang cukup untuk menampung burung ini. Namun jika
anda memiliki 2 ekor burung, tempatkan di kandang persegi panjang dengan ukuran
minimal 40x30x60 cm.
Untuk ukuran kandang budidaya
parkit Holland sama dengan parkit super lain. Yang penting burung memiliki
ruang yang cukup untuk terbang dan bercengkerama dengan pasangannya.
Makanan Parkit Holland
Untuk urusan makanan, millet
merupakan makanan pokok yang juga merupakan sumber karbohidrat dan protein.
Sediakan pakan burung secukupnya dan ganti secara teratur. Pastikan tempat
makan burung bersih agar tidak ada kuman atau kotoran yang tertelan oleh
burung. Sebagai makanan tambahan, berikan sayuran seperti jagung manis,
kangkung, sawi putih, brokoli dan beberapa sayuran lain agar parkit mendapatkan
vitamin dan mineral tambahan.
Suhu Ruangan
Ada baiknya jika memeilihara burung
parkit Holland di dalam rumah. Ruangan di dalam rumah cenderung memiliki suhu
yang tetap dan tidak terlalu panas. Di tempat asalnya, burung ini hidup di suhu
udara antara 23 hingga 29 derajat C. Yang terpenting burung tidak kepanasan karena
dapat membuatnya sakit.
Sarang Burung
Jika anda berencana untuk melakukan
budidaya parkit Holland, anda bisa menggunakan glodok berukuran 20 cm yang
terbuka. Cukup gunakan baskom dengan alas yang ditutup dengan tissue lembut
sebagai sarang. Tak perlu menggunakan glodok tertutup karena burung parkit
Holland membutuhkan udara yang tidak terlalu panas.
Agar lebih yakin, silahkan lihat
video parkit Holland di bawah ini untuk melihat perilaku, ciri ciri parkit
Holland dan juga perbedaan dengan parkit lokal.